SITUS, SUMSEL – Seorang narapidana (Napi) di Rutan Pakjo Palembang, Sumatera Selatan disebut- sebut bebas menggunakan alat komunikasi jenis handphone (HP).
Sumber mengungkapkan bahwa seorang narapidana berinisial Mr terlihat sering menghubungi dirinya melalui WhatsApp, bahkan pada larut malam.
“Iya, dia (Mr) sering mengirim pesan WhatsApp kepada saya. Bahkan pada larut malam, dia masih bisa menghubungi saya. Setiap saat, status WhatsApp-nya selalu online,” ucapnya kepada wartawan belum lama ini.
Sementara narasumber lainnya menyatakan bahwa sejumlah narapidana di Rutan Pakjo Palembang, termasuk (Mr), diduga mendapatkan fasilitas penggunaan handphone dengan memberikan imbalan kepada petugas penjara.
Dia juga mengklaim memiliki bukti berupa percakapan chat dengan narapidana tersebut saat masih berada di dalam tahanan Rutan Pakjo.
“Saya memiliki bukti chat-chatnya. Bagaimana mungkin Mr, yang seharusnya masih di dalam tahanan, bisa dengan leluasa menggunakan HP,” ujarnya.
Di sisi lain, belum lama ini beredar foto yang memperlihatkan mantan Gubernur Sumsel, Ir. H. Alex Noerdin, bersama dengan anggota tim pemenang Mahar Syahrial Oesman. Foto tersebut diunggah oleh akun Instagram harno.joyo.
Dalam keterangan foto tersebut, Harno mengungkapkan bahwa mereka melakukan kunjungan bersilaturahmi kepada Alex Noerdin.
Namun, hal ini memicu tanda tanya dikalangan netizen, yang mengira bahwa Alex Noerdin telah bebas dari masa tahanan.
Terkait isu tersebut, Kepala Rutan Pakjo Palembang, David Rosehan, memberikan klarifikasi.
David mengatakan, bahwa Alex Noerdin masih menjalani masa tahanan di Rutan Pakjo dan tidak ada keistimewaan bagi mantan pejabat yang menjadi narapidana.
“Kami ingin mengklarifikasi bahwa tidak ada keistimewaan. Kami memberikan sedikit privasi kepada mereka untuk melakukan silaturahmi,” katanya saat dikonfirmasi wartawan.
Karutan Pakjo ini juga mengakui bahwa ada kecolongan dalam keamanan, sehingga alat komunikasi atau kamera dapat masuk ke dalam rutan dan foto tersebut tersebar luas.
Kedatangan rombongan Mahar di Rutan Pakjo bersama tim mereka berada di aula perkantoran dalam kompleks.
“Mereka membawa alat komunikasi sendiri, dan kami tidak memfasilitasi atau menganjurkan penggunaan alat-alat tersebut di dalam rutan,” jelas David.
(SN08 Situs.news – SUMSEL)